Home My profile Sign Up Log out Log In
The Jinz Of Rincaster
Thursday
21.11.2024
8:13 PM
Welcome Guest | RSS Log InSign UpHome
Site menu
Tag Board
Our poll
Rate my site
Total of answers: 4
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Home » 2014 » September » 23 » Penulisan kata
6:47 PM
Penulisan kata

 
 
 

Penulisan kata new Penulisan kata new Presentation Transcript

  • PENULISAN KATA
  • 3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan,penghancurleburan, dimejahijaukan, disebarluaskan 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi gabungan, kata itu ditulis serangkai. Misalnya : adipati,aerodinamika,antarkota,anomerta,audiogram,awahama,bikarbonat,biokimia ,caturtunggal,dasawarsa,dekameter,demoralisasi,dwiwarna.
  • C. Bentuk Ulang C. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung(-). tanda hubung(-). 1.Pengulangan kata dasar 1.Pengulangan kata dasar anak-anak anak2> SALAH anak-anak anak2> SALAH macam-macam macam2> SALAH macam-macam macam2> SALAH 2. Pengulangan kata berimbuhan 2. Pengulangan kata berimbuhan berkejar-kejaran ber-kejar2-an> SALAH berkejar-kejaran ber-kejar2-an> SALAH didorong-dorong di-dorong2> SALAH didorong-dorong di-dorong2> SALAH
  • 4. Pengulangan kata yang berubah bunyi sayur-mayur Ramah-tamah lauk-pauk lalu-lintas
  • D. Gabungan kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus ,unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: binausaha>SALAH bina usaha cagaralam>SALAH cagar alam ciptakarya>SALAH cipta karya dutabesar>SALAH duta besar kerjasama>SALAH kerja sama
  • 2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa,maknanya tidak dapat dikembalikan kepada unsurunsurnya. Misal kata darpada dan barangkali maknanya tidak dapat dikembalikan kepada dari dan pada, barang dan kali. apa bila>SALAH barang kali>SALAH bila mana>SALAH apabila barangkali bilamana
  • 3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata yang mengandung arti penuh. Unsur ini muncul dalam kombinasi, misal unsur a,antar, catur, dasa, maha, non, pasca, peri, sub, tuna antar kota, antar-kota>SALAH antarkota maha guru>SALAH sapu tangan> SALAH mahaguru saputangan
  • E. Kata Ganti ku,kau,mu,dan nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
  • F. Kata depan di,ke,dan dari F. Kata depan di,ke,dan dari Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang Kata depan di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. daripada. Misalnya: Misalnya: kain itu terletak di dalam lemari kain itu terletak di dalam lemari Bermalam sajadah di sini Bermalam sajadah di sini Mereka ada di rumah Mereka ada di rumah Ke mana saja ia selama ini ?? Ke mana saja ia selama ini
  • Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya misalnya : Harimau itu marah sekali kepada sang kancil Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim
  • Partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia. Siapakah gerangan dia ? 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan. Jika ayah pergi, adik pun pergi. 3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi ‘, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya : Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu. Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai 1.
  • I. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misal: Muh. Yamin, A.S. Kramawijaya, Sukanto S.A. b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misal: DPR Dewan Perwakilan Rakyat KTP kartu tanda penduduk
  • lanjutan c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misal: dll. dan lain-lain hlm. halaman Yth. Sdr. M. Yamin a.n. atas nama d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misal: cm sentimeter kg kilogram
  • lanjutan 2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dan deret kata yang diperlakukan sebagai kata. a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misal: ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia SIM surat izin mengemudi b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misal: Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kowani Kongres Wanita Indonesia
  • lanjutan c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misal: pemilu pemilihan umum rapim rapat pimpinan rudal peluru kendali tilang bukti pelanggaran
  • J. Angka Lambang Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dst Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X L (50), C (100), D (500), M (1000) 2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misal: 0,5 sentimeter, 5 kilogram, 10 liter, tahun 1928, Rp 5.000,00, 17 Agustus 1945, 50 dolar Amerika, Y100, 27 orang, 10 persen, 100 yen 1.
  • lanjutan 3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misal: Jalan tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, kamar 169 4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misal: Bab X, Pasal 5, halaman 252 5. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut: a. Bilangan utuh Misal: dua belas 12 dua puluh dua 22 dua ratus dua puluh dua 222
  • lanjutan b. Bilangan pecahan Misal: setengah ½ tiga perempat ¾ tiga dua pertiga 3 2/3 6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misal: Paku Buwono X, pada awal abad XX, dalam kehidupan pada abad ke-20 ini, di daerah tingkat II itu, di tingkat kedua gedung itu, di tingkat ke-2 itu. 7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara yang berikut. Misal: tahun ’59-an, uang 5000-an, lima uang 1000-an
  • lanjutan 8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan. Seperti dalam perincian daqn pemaparan. Misal: Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam. Kendaraan yang ditempuh untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo. 9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misal: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
  • lanjutan 10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misal: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah. 11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi. Misal: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. 12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misal: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
  • Terimakasih
Views: 402 | Added by: Jin_Rincaster | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
avatar
Log In
Search
Calendar
«  September 2014  »
SuMoTuWeThFrSa
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930
Entries archive
Site friends
  • Create a free website
  • uCoz Community
  • uCoz Textbook
  • Video Tutorials
  • Official Templates Store
  • Best Websites Examples

  • Copyright MyCorp © 2024